1.⁠ Bocoran dari Masa Depan

Hai, ini aku—dirimu di masa depan. Dan, aku punya beberapa bocoran buat kamu. Bocoran dari masa depan.

Dan, kamu pasti punya banyak pertanyaan, seperti,

“Gimana kehidupan aku di masa depan?”

Am I happy in the future?

“Apakah hidup memperlakukanku dengan baik?”

“Aku udah jadi apa? Aku kerja di mana?”

“Aku nikah sama siapa? Dia baik nggak sama aku?”

“Terus, teman-temanku gimana? Do they stay?

Wait, aku masih hidup, kan?”

Aku punya jawaban yang kamu butuhkan. Aku menuliskannya di suatu halaman di buku ini. Namun…

… sebelum aku memberi tahu semua jawabannya, aku punya satu rahasia kecil:

Buku ini, buku yang sedang kamu genggam, bukanlah sekadar buku.

Ini adalah pintu menuju lorong waktu.

Lorong waktu menuju masa kecil. Lorong waktu menuju masa remaja. Lorong waktu menuju masa dewasa. Lorong waktu menuju masa tua.

Setiap kali kamu membuka chapter baru, itu seolah kamu sedang membuka Pintu Lorong Waktu.

Dan, di sana, kamu akan menemui berbagai versi dirimu.

Versi dirimu yang telah kamu lepaskan, dan kamu bangga pernah melepaskan sisi dirimu yang itu. Versi dirimu yang telah lama kamu rindukan, berharap keceriaan itu kembali lagi. Versi dirimu yang terjebak di jurang kehidupan, dan butuh kamu tolong. Versi dirimu yang belum pernah kamu temui, dan butuh kamu temui.

Kamu akan menemui mereka.

Kamu akan memandang jemari kecilmu; mata mungilmu yang sering terpejam; tendangan kecilmu; bayi kecil itu—the baby version of you. Kamu akan menemui dirimu yang masih sepuluh tahun—masa-masa mulai merasa tidak dipahami. Kamu akan melihat—dan merasa dipermalukan oleh—dirimu yang masih remaja dan air matanya. Kamu akan menyaksikan bagaimana kamu tumbuh memasuki dunia dewasa. Menjalani hidup untuk kali pertama sebagai orang dewasa.

Kamu akan menemui mereka.

Dan, kita—aku dari masa depan dan kamu dari masa sekarang—akan menyelamatkan semua versi dirimu dari benih-benih penyesalan, potensi patah hati, orang-orang yang salah, langkah-langkah yang keliru.

Jadi…

… genggam tanganku.

Genggam buku ini.

Seakan-akan sisi kiri buku ini adalah tangan kiriku; sisi kanan adalah tangan kananku.

Aku adalah dirimu di masa depan. Aku mau bantu kamu. Aku mau menyelamatkan kamu.

Sesaat setelah kamu membalikkan halaman ini, seakan kamu telah membuka Pintu Lorong Waktu.

Are you ready for it?

Selanjutnya
error: Content is protected !!