3. temanku, ya, cuma aku, nobody really cares 🙂

Untuk seseorang yang selalu ke mana-mana sendiri, menghabiskan malamnya sendiri,

melihat Stories teman-teman yang sibuk sama teman-teman lain;

Untuk seorang introver nan pemalu yang kesulitan akrab dan terbuka sama orang;

Untuk seorang ekstrover nan ceria yang baru bisa menangis saat semua teman sudah pulang;

Untuk seseorang yang berada dalam sebuah circle, tapi jadi yang terbuang karena mereka lebih akrab satu sama lain tanpamu.

Untuk seseorang yang telah ditinggal menikah sahabat-sahabatnya.

Untuk seseorang yang kebanyakan waktunya cuma di di kamar, merasa nggak dibutuhkan, karena emang nggak ada satu pun yang reach out, hingga bertanya dalam sedih sampai kapan harus sesepi ini;

You matter. And I see you. And I value you. And I mean it.

Mungkin, kamu bisa berkilah, “Ya elah, itu mah ngomong doang biar aku merasa something.”

Well, aku nggak tahu bagaimana cara membuktikannya sama kamu ’cause it’s in my head.

But I do think about you.

Aku mengingat kamu saat merangkai kata-kata di buku ini, bahkan sebelum buku ini ada di genggamanmu. Kayak, kamu bakal suka nggak, ya? Apakah aku udah bikin ini sesuai sama keadaan kamu? Apakah sudah ada air mata yang mengalir? Apakah sudah ada senyum yang terbit di bibir? Apakah kamu sudah menemukan teman di sini?

Dan, aku nggak tahu bagaimana membuktikan kalau kamu penting buat aku, tapi, just so you know…

Terkadang, aku masih mendoakan kamu.

Aku nggak tahu siapa namamu, tapi Allah tahu siapa  yang aku maksud dalam doaku, and it’s you.

Sebelumnya
Selanjutnya
error: Content is protected !!