Text
Overthinking adalah monster paling manipulatif, tapi, malam ini, kita akan menghabisinya.
Namun, sebelum memasuki peperangan ini, kita butuh strategi.
Dan, aku, Alvi Syahrin, akan jadi teman seperjuanganmu di sini.
Sebagai seseorang yang juga sering overthinking, kita akan sama-sama berjuang di sini.
‘Cause I know how it feels…
Semakin lama kamu membiarkan suara ribut di kepalamu, semakin menjadi-jadilah suara ribut itu.
Lalu, ia akan menelan nilai dirimu, harga dirimu, potensimu. Selalu meragukan diri sendiri, mengikis rasa percaya diri. Mengusirmu dari kesempatan-kesempatan baik. Memasukkan kamu ke dalam jurang stres dan kecemasan. Menghancurkan hubungan dengan orang yang kamu sayang–karena Overthinking selalu bilang… kamu tuh nggak dibutuhkan.
Dan, kalau kamu sudah merasakan itu semua, saatnya kita mengakhiri pertempuran tiap malam ini.
Kita akan berhadapan langsung dengan suara-suara ribut di kepalamu. Membongkar motif busuk Overthinking. Memasuki ruang trauma yang jarang kamu lirik. Memanipulasi Overthinking, sebagaimana ia memanipulasi kamu. Semua ini, untuk meredakan Overthinking di kepalamu.
Tapi, pertanyaannya…
Apakah kamu benar-benar mau?
Soalnya, gini…
Beberapa orang nggak rela melepaskan Overthinking.
Karena untuk melawan Overthinking, kamu harus mau merasa nggak nyaman.
Kamu aware nggak, sih, kalau Overthinking lumayan memberi kamu semacam kenyamanan?
Oke, bukan nyaman yang peaceful. Lebih kayak, ini jadi pilihan yang lebih mudah.
Dan, Overthinking bikin kamu nggak semangat, lemas di tempat tidur, rebahan sambil scrolling untuk menghibur hati yang sedih.
Tapi…
Kamu sadar nggak, sih, itu lebih mudah daripada berharap dan berjuang lagi?
Bukankah kamu sering dengar Overthinking berbisik hal-hal kayak… percuma berharap lebih, nanti terluka lagi; percuma berjuang lebih, nanti gagal lagi? Lalu, ia membuatmu nggak berani ke mana-mana dan berkembang?
Kamu sadar nggak, sih, mempercayai kata-kata Overthinking itu lebih mudah dan lebih nyaman daripada memberi afirmasi positif dari diri sendiri?
Wait…, apakah kamu mengangguk daritadi?
Well, apakah kamu mau membiarkan hidupmu terus seperti ini bersama Overthinking yang memberimu kenyamanan palsu? Apakah kamu mau membiarkan Overthinking yang menyetir hidupmu? Menahan potensimu?
Apakah kamu barusan menggeleng?
So, congratulations! Itu artinya kita sejalan dan akan jadi teman seperjuangan! Anyway, aku juga senang banget, lho, melihat kamu mau mengambil alih hidupmu lagi.
Please, hold this book like you’re holding a bestfriend’s hand. Genggam buku ini seolah-olah kamu menggenggam tangan seorang sahabat.
‘Cause I’m here with you.
Di sini, kita sama-sama berjuang, ya.
I need you to trust me. I need you to trust you. Okay?